Satu-satunya Negara di Eropa yang Tak Khawatir Covid-19

presiden belarus negara di Eropa

PrimaBerita – Sudah banyak negara di Eropa yang terinfeksi wabah virus corona, bahkan sudah dinyatakan sebagai pusat wabah covid-19 saat ini. Seperti di Italia dan negara lainya sudah melakukan karantina atau lockdown.

Tetapi berbeda dengan negara yang satu ini, Belarusia. Belarus tidak menerapkan lockdown diwilayahnya. Jangan kan untuk menutup diri dari dunia luar, sosial distancing pun tak dihimbau oleh pemerintahnya sendiri.

Malah Belarusia tidak panik sama sekali. Mereka masih melakukan aktivitas seperti biasanya, misalnya bekerja dan tetap membeli kebutuhan belanja rumah tangga dengan biasa pula. Tidak ada panic buying di negara mereka.

Presiden Belarusia, Aleksandr Lukashenko, mengatakan negaranya tidak perlu mengambil penanganan khusus ditengah wabah virus corona.

“Hal seperti ini pasti terjadi. Yang penting adalah jangan panik,” imbuh presiden Belarus saat sedang menerima tamu dari kedutaan besar China di ibukota Minsk, selasa lalu, 24 maret 2020.

Sejumlah tempat umum dan hiburan masih beroperasi seperti sedia kala. Bioskop masih didatangi oleh warga serta tidak ada pembatalan kompetisi sepak bola di negara tersebut.

Padahal diketahui pada negara di Eropa, seperti Italia dan negara tetangganya, Ukraina dan Rusia sudah mengambil tindakan darurat sementara demi mencegah penularan covid-19 yang lebih banyak lagi. Mereka melakukan penutupan terhadap sekolah-sekolah dan penerbangan.

Traktor Bisa Menyembuhkan Orang Yang Terinfeksi COVID-19

Lukashenko pernah menyatakan bahwa covid-19 bisa disembuhkan dengan traktor. Tentu saja pernyataan ini menyebabkan perdebatan dan menjadi bahan olokan warga di jejaring sosial media.

Padahal yang dimaksudkan oleh Lukashenko tentang pernyataannya adalah mengenai para pekerja yang di ladang. Ketika mengelola pertanian, badan akan tetap sehat dan bugar.

Sejumlah Pelajar Berpura-pura Sakit

Sejumlah pelajar di Minsk berpura-pura sakit dan mengatakan kelas sesak. Para pelajar meminta supaya tidak melakukan kontak dengan teman sekelasnya. Maka untuk mengatasinya, beberapa sekolah telah memutuskan untuk melakukan proses belajar pada siang hari agar pada pagi hari tidak terlalu sibuk.

Presiden Belarus menekankan agar tak membesar-besarkan masalah.

Add a Comment